Panduan Praktis Penyediaan dan Pengelolaan Shelter Ojek Online (Bahasa Indonesia) – Beta Version

Ojek Online Shelter Provision and Management Practical Guideline

Panduan Praktis Penyediaan dan Pengelolaan Shelter Ojek Online ini lahir atas kolaborasi dari dua institusi pemrakarsa yang memfokuskan dirinya pada bidang perencanaan dan perancangan kota, yaitu Ruang Waktu Knowledge Hub for Sustainable [Urban] Development (atau lebih dikenal dengan sebutan Ruang Waktu) dan Urban+ Institute. Pada awal inisiatif ini dilaksanakan, dua institusi pemrakarsa juga dibantu oleh Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia dan dalam perjalanannya, dukungan pun datang pula dari Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta. Inisiatif ini secara swadaya diambil setelah melihat perkembangan layanan transportasi daring (on-demand transportation service) yang sangat pesat disertai dengan dampaknya pada berbagai aspek berkota, baik aspek sosial, ekonomi, mobilitas serta pengelolaan perkotaan.

Sejak kemunculannya pertama kali pada tahun 2014, layanan transportasi daring ini telah mengubah bagaimana warga kota, khususnya warga kota Jakarta, dalam  bermobilitas. Sebagian besar warga kota Jakarta mengakui bahwa layanan ini menjadi alternatif moda transportasi dalam menghindari kemacetan yang sering terjadi di ibukota. Selain itu, kemudahan, fleksibilitas dan harga yang terjangkau menjadi beberapa alasan utama mengapa layanan ini berkembang dengan sangat pesat pada beberapa tahun belakangan ini. Kini, layanan ini pun tidak hanya memiliki jasa layanan transportasi tetapi juga layanan pesan antar makanan dan minuman serta dokumen.

Sayangnya, kehadiran layanan transportasi daring ini tidak hanya membawa dampak baik tetapi juga dampak buruk, khususnya bagi situasi mobilitas perkotaan. Salah satu dampak buruk ini terlihat pada jam-jam sibuk di pagi dan sore hari dimana mitra pengemudi ojek daring mengokupasi sebagian ruang milik jalan. Hal ini tentunya menghambat arus lalu  lintas di sekitarnya. Selain itu, perilaku mitra pengemudi yang tidak mengindahkan peraturan, seperti menggunakan trotoar sebagai tempat parkir, ket daksesuaian nomor plat sepeda motor dengan yang tertera di aplikasi, lokasi penjemputan dan penurunan penumpang yang tidak terdefinisi dengan layak, tentunya menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna layanan transportasi daring ini serta pengguna jalan lainnya.

Melihat fenomena yang terjadi ini, ketiga institusi pemrakarsa memiliki pendapat yang  sama bahwa keberadaan Shelter Ojek Online sangat diperlukan, terutama untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan dan keteraturan mobilitas perkotaan, baik bagi pengguna jalan, pengguna layanan transportasi daring dan mitra pengemudi. Inisiatif ini sejalan dengan Peraturan Kementerian Perhubungan Nomor 12 Tahun 2019 tentang Perlindungan Keselamatan Pengguna Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat, yang selanjutnya menjadi landasan utama bagi penyusunan panduan praktis ini.

Penyusunan panduan praktis ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi bagi para pemangku kepentingan dalam rangka penyediaan dan pengelolaan fasilitas  Shelter Ojek Online, sebagai salah satu instrumen untuk merespon fenomena perkembangan layanan transportasi daring di wilayah perkotaan. Panduan praktis ini ditujukan bagi setidaknya tiga kelompok pemangku kepentingan utama yang dianggap memiliki peran aktif dalam  penyediaan dan pengelolaan Shelter Ojek Online. Ketiga kelompok pemangku kepentingan utama ini antara lain terdiri dari kelompok pertama: perusahaan operator atau penyedia layanan transportasi daring, kelompok kedua: pemilik lahan dan pengelola bangunan serta kelompok ketiga: pemerintah provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Selanjutnya, panduan praktis ini diharapkan dapat menjadi awal bagi aksi nyata dan kolaborasi berbagai pihak dalam rangka merespon fenomena layanan transportasi daring secara tepat sasaran dan tepat guna.

Panduan Praktis ini dapat diunduh di .

Saat ini, Panduan Praktis Penyediaan dan Pengelolaan Shelter Online Ojek sudah pada tahap publikasi Beta yang masih akan diperbaiki kedepannya. Maka dari itu, kami sangat membutuhkan masukan dari kalian semua sebagai pengguna ojek online dan pengamat perkotaan untuk membentuk panduan ini menjadi lebih representatif dan mudah diterapkan.

Kalian dapat memasukkan saran di .